Senin, 18 Oktober 2010

Sang Pengantin Surga


Kisah in iterjadi pada zaman Rasulullah saw. ketika itu hiduplah seorang pemuda yang bernama Zahid. Sampai diusianya yang ke 35 tahun, Zahid belum juga menikah. Dia tinggal di Suffah masjid Madinah. suatu hari, ketika Zahid sedang memperkilat pedangnya, tiba-tiba Rasulullah saw. datang dan mengucapkan salam. Zahid kaget dan menjawabnya agak gugup.

"Wahi saudaraku Zahid.. selama ini engkau sendiri saja," sapa Rasulullah saw.
"Allah bersamaku ya Rasulullah," kata Zahid.
"Bukan itu yang kumaksud. Maksudku kenapa selama ini engkau membujang saja, Apakah engkau tidak igin menikah..?" kata Rasulullah kemudian.
Zahid pun menjawab, "Ya Rasulullah, aku ini seorang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap dan wajahku jelek, siapa yang mau denganku ya Rasulullah..?"
"Asal engkau mau, itu urusan yang mudah!" Kata Rasululloh saw.

Kemudian Rasululloh saw memerintahkan sekertarisnya untuk membuatkan surat yang berisi lamaran kepada seorang gadis yang bernama Zulfah binti said. Zulfah adalah gadis yang terkenal memiliki wajah yang jelita. Ia anak seorang bangsawan Madinah yang terkenal kaya raya. Akhirnya, surat itu dibawa kerumag zahid dah oleh Zahid dibawa kerumah Said. Karena dirumah Said sedang ada tamu, maka Zahid setelah memberikan salam kemudian memberikan surat tersebut dan diterima didepan rumah Said.

"Wahai saudaraku Said, aku membawakan surat dari Rasul yang mulia diberikan untukmu saudaraku."

Said menjawab "Adalah suatu kehormatan buatku." Lalu surat itu dibuka dan dibacanya. Ketika membaca surat tersebut, Said agak terperanjat karena tradisi Arab karena perkawinan yang selama ini biasanya seorang bangsawan harus kawin dengan keturunan banghsawan dan yang kaya harus kawin dengan yang kaya, itulah yang dinamakan SEKUFU.

Akhirnya Said bertanya kepada Zahid, "Wahai saudaraku betulkah surat ini dari Rasulullah?"
Zahid menjawab "Apakah engkau pernah melihat aku berbohong....."

Pada suaana seperti itu Zulfah datang dan berkata "Wahay Ayah kenapa sedikit tegang terhadap tamu ini.... bukankah lebih baik disuruh masuk?"

"Wahai anakku, ini adalah seorang pemuda yang sedang melamar engkau supaya engkau menjadi istrinya," kata ayahnya.

Di saat itulah Zulfah melihat Zahid sambil menangis sejadi-jadinya sambil berkata, "Wahai ayah , banyak pemuda yang tampan dan kaya raya, semuanya menginginkan aku, aku tak mau ayah...!". Dan zulfah merasa dirinya terhina.

Maka Said berkata kepada Zahid, "Wahai saudaraku, engkau tahu sendiri anakku tidak mau... bukan aku menghalanginya dan dan sampaikan kepada Rasulullah bahwa lamaranmu ditolak."

Mendengar nama Rasul disebut ayahnya, Zulfah berhenti menangis dan bertanya kepad ayahnya, "Wahai ayah, mengapa engkau membawa-bawa nama Rasul?"
Akhirnya Said berkata, "ini yang melamarmu adalah perintah Rasulullah."

mendengar itu maka Zulfah pun seketika mengucap istigfar beberapa kali dan menyesal atas kelancangan perbuatannya itu dan segera iya berkata kepada ayahnya, "Wahai ayah kenapa sejak tadi ayah tida berkata bahwa yang melamar iini Rasulullah. Kalu begitu segera aku harus dikawinkan dengan pemuda ini. Karena ingat dengan firman Allah dalam Al-Qur`an surat 24:51, "Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul menghukum(mengadili) diantara mereka ialah ucapan 'Kami mendengar, dan kami patuh/taat'. dan mereka itulah orang-orang yang beruntung."

Zahid pada hari itu merasa jiwanya melayang keangkasa dan baru kali ini merasa bahagia yang tiada tara. Ia seger pamit pulang. Sampai dimasjid ia bersujud Syukur. Rasul yang mulia tersenyum melihat gerak-gerik Zahid yang berbeda dari biasanya.

"Bagai mana Zahid" tanya Rasulullah.
"Alhamdulillah" diterima ya Rasul," jawab Zahid.
Sudah ada persiapan?"
Zahid menundukan kepala sambil berkata, "Ya Rasul saya tidak memiliki apa-apa."
Akhirnya Rasulullah menyusr pergi ke Abu Bakar, Ustman, dan Abdurrahman bin Auf. Setelah mendapatkan uang yang cukup, Zahid pergi kepasar untuk membeli persiapan perkawinan. Dalam kondisi itulah Rasulullah menyerukan kepada umat Islam untuk menhadapi kaum kafir yang akan menghancurkan Islam.

Ketika Zahid sampai di masjid, ia melihat kaum muslimin bersiap-siap dengan perlengkapan senjata, Zahid berkata "Ada apa iini?"

Sahabat menjawab, "Wahai Zahid, hari ini orang kafir akan menghancurkan kita. maka apakah engkau tidak mengetahuinya?
Zahid beristigfar beberapa kali sambil berkata. "Wah kalu begitu perlengkapan kawin ini akan aku jual dan akan kubelikan kuda yang tebagus"
Para shabat menasihatinya, "Wahai Zahid nanti malam engkau berbulan madu, tapi engkau hendak berperang?"

Zahid menjawab dengan tegas "itu tidak mungkin!" lalu zahid menyitir ayat sebagai berikut "Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu kwatirkan kerugian dan rumah-rumah tinggal yang kamu sukai, adalah lebih baik kamu cinta kepada Allah dan Rasul-Nya (dari) berjihad dijalan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik" (QS. 9:24)

Akhirnya Zahid maju kemedan pertempuran dan mati syahid dijalan Allah. Akan kematianZahid Rasulullah berkata, "Hari ini Zahid sedang berbulan madu dengan bidadari yang lebih cantik dari Zulfa." lalu Rasulullah membacakan al-Qur`an surat 3:169-170 dan 2:154. "Janganlah kamu mengira orang-orang yang gugur dijalan Allah itu mati, bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendpat rizki. Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal dibelakang yang belum menyusul mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati". (QS. 3:169-170)
"Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur dijalan Allah, (bahwa mereka itu) mati, bahkan (sebenarnya) merekaitu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya.:" (QS. 2:154).

dan pada saat itulah para sahabat meneteskan air mata dan Zulfah pun berkata, "Ya Allah alangkah bahagianya calon suamiku itu, jika aku tidak bisa mendampinginya didunia, izinkanlah aku mendampinginya di akhirat"

Mudah-mudahan kisah ini bisa menajdi pelajaran yang berharga untuk kita semuah. Amin [*]

0 komentar:

Posting Komentar | Feed

Posting Komentar



 

jawe99 Copyright © 2009 Premium Blogger Dashboard Designed by SAER