Jumat, 14 Januari 2011

Mati Berselimutkan Jubah Nabi

Suatu hari, Nabi Muhammad saw, didatangi seorang sahabat. Sahabat ini adalah seorang putra pemimpin kaum munafik dimadinah bernama Abdullah bin Ubay bin Salul. Dengan wajah sedih, sahabat yang selalu bertentangan dengan ayahnya itu, menceritakan keadaan ayahnya yang terangat sakit keras. sang ayang menginginkan Rasulullah saw. supaya bersedia menjenguknya.

Rasulullah tidah keberatan. Beliau memenuhi keinginan gembong munafik itu dengan berkenan menjenguk ke rumahnya. Setelah mengetahui Nabi muhammad saw. berada didekatnya, Abdullah bin Ubay memelas kepada Nabi Muhammad untuk melepas jubahnya dan menyelimutkannya ketubuhnya yang tengah merenggang nyawa menghadapi maut.

Umar bin Khathab yang saat itu menemani Nabi, memberi sayarat agar Rasulullah saw. menolak dan tidak memenuhi keinginan Abdullah bin Ubay. Tapi Nabi Muhammad saw. tidak memenuhi apa yang diinginkan Umar. Nabi Muhammad saw. segera melepas jubahnya dengan menutupkannya ketubuh Abdullah bin Ubay. Keinginnan Abdullah bin Ubay terlaksana: meninggal dunia dengan tubuh terselimuti jubah Nabi Muhammad saw.

Tentu saja Umar bin Khathab merasa heran dan penasaran. Sepulang dari rumah abdullah bin Ubay, Umar bertanya kepada Nabi, "Wahai Rasulullah, sata tidak habis pikir dan benar-benar tidak bisa mengerti. mengapa engkau berkenan memenuhi permintaannya untuk menyelimutkan jubah engkau ditubuhnya di detik-detik kematiannya? bukankah Abdullah bin Ubay adalah musuh besarmu, dan juga msuh besar umat Islam?"

Nabi mengangguk "Ya benar"
"Tapi alangkah beruntungnya Abdullah bin Ubay si dedengkot yang munafik dan licik itu. Ia dapat mati berselimut dengan jubahmu yang mulia. Pdahal kami para sahabatmu yang setia, yang senang tiasa mendampingimu, belum tentu mendapatkan nasib sebaik itu?".

Nabi tersenyum dan menjawab dengan bijak, "Sahabatku Umar. engkau jangan berfikir sempit. memang Abdullah bin Ubay meninggal berselimutkan jubahku. sebab jubahku tidak menyelamatkan siapa-siapa. Manusia hanya akan selamat karena Iman dan Amal salehnya."

Mendengar penjelasan Nabi Umar tersenyum mengerti.

0 komentar:

Posting Komentar | Feed

Posting Komentar



 

jawe99 Copyright © 2009 Premium Blogger Dashboard Designed by SAER