Selasa, 06 September 2011

Sedekah Membawa Hidayah


Alkisah, di kota array terdapat Qadhi (hakim) yang kaya raya. Suatu hari, kebetulan hari Asyura', datanglah seorang miskin meminta sedekah. Simiskin tadi berkata kepada sang Qadhi, "Wahai tuan Qodhi, saya adalah seorang miskin yang mempunyai tanggung jawab keluarga. Demi kemulyaan dan keagungan hari ini, saya meminta pertolongan dari tuan. Maka berilah saya sedekah sekadarnya berupa sepuluh keping roti, lima potong daging dan uang dua dirham."

Sang Qadhi menjawab, "Datanglah engkau nanti selepas waktu Zuhur!".
Selepas waktu Zuhur, orang miskin itu pun datang menemui sang Qadhi. sang Qadhi yang kaya raya itu tidak menepati janjinya dan menyuruh si miskin datang lagi nanti selepas Ashar. Sayangnya, ketika si miskin itu datang menemui sang Qadhi selepas Ashar pun, ternyata sang Qadhi tetap tidak memberikan apa-apa. Kecewalah hati si miskin.

Di waktu si miskin tengah berjalan, ia melintas di depan seorang Kristiani sedang duduk-duduk di hadapan rumahnya. Kepada orang Kristiani itu si Miskin meminta sedekah, "Tuan, demi keagungan dan kebesaran hari ini, berikanlah saya sedekah untuk menghidupi keluarga saya"
Si Kristiani bertanya, "Memangnya hari apakah ini?"
"Hari ini adalah hari Asyura' tuan, " kata si Miskin, sambil kemudian menerangkan keutamaan dan kisah-kisah hari Asyura'. Rupanya, orang kristiani itu sangat tertarik mendengar cerita si peminta sedekah itu dan hatinya berkenan memberi sedekah.

Berkatalah si Kristiani, "Katakan apa yang engkau perlukan, aku akan memberikannya." si peminta sedekahpun berkata, "Saya memerlukan sepuluh keping roti, lima potong daging dan uang dua dirham saja."
Dengan segera si Kristiani memberi si peminta sedekah, semuah keperluan yang dimintanya. Sipeminta sedekahpun pulang dengan gembira kepada keluarganya.

Sementara itu, sang Qodhi yang pelit bermimpi di dalam tidurnya.
"Angkat kepalamu!" kata suara dalam mimpinya. Ketika ia mengangkat kepalanya, tiba-tiba terlihat di hadapan matanya sua buah bangunan yang sangat indah. Sebuah bangunan yang dibuat dari batu bata berbalut emas dan sebuah lagi di buat dari permata yaqut yang berkilau-kilauan warnanya. Terbawa oleh rasa kagum yang amat sangat, ia pun bertanya, "Ya Tuhan, untuk siapa bangunan ini?"
Terdengarlah jawaban, "Bangunan yang sangat indah ini sesungguhnya disediakan untuk kamu andaikan saja kamu mau memenuhi permintaan si peminta sedekah itu, kini bangunan itu telah dimiliki oleh seorang Kristiani."
Ketika sang Qadhi bangun dari tidurnya ia pun pergi menemui si kristiani yang dimaksud dalam mimpinya.

Qadhi bertany kepada si Kristian, "Amal apakah gerangan yang engkau perbuat semalam hingga engkau dapat pahal dua buah bangunan yang sangat indah?"
Orang kristiani pun menceritakan tentang amal yang di perbuatnya, bahwa ia telah bersedekah pada fakir miskin yang memerlukannya pada hari Asyura' itu.

Sang Qadhi lalu berkata, "Juallah amal itu kepadaku denga harga seratus ribu dirham."
"Ketahuilah wahai Qadhi, sesunggunya amal baik yang diterima oleh Allah tidak dapat diperjual belikan, sekalipun dengan harga bumi beserta isinya."
Sang Qadhi berkata "Mengapa engkau tidak mau menjualnya, bukankah engkau bukan seorang muslim?"

Mendengar perkataan sang Qadhi, seketika itu juga orang kristian itu membuang kalung salibnya dan mengucapkan dua kalimat syahadat serta mengakui kebenaran agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw.

0 komentar:

Posting Komentar | Feed

Posting Komentar



 

jawe99 Copyright © 2009 Premium Blogger Dashboard Designed by SAER